Medan bukan hanya kota terbesar di Sumatra, tetapi juga sebuah panggung budaya yang penuh warna. Sejak lama, kota ini menjadi pusat pertemuan berbagai etnis: Batak, Melayu, Tionghoa, India, dan banyak lagi. Dari sekian banyak, budaya Batak dan Melayu adalah dua pilar utama yang membentuk identitas Medan. Perpaduan keduanya terasa di setiap sudut kota—dari bahasa yang digunakan sehari-hari, arsitektur, musik, hingga sajian kuliner yang tak ada habisnya untuk dijelajahi.

(Sumber: Foto Istana Maimun Harian Musi Banyuasin)
Medan adalah rumah bagi beragam sub-suku Batak, mulai dari Toba, Karo, Mandailing, hingga Simalungun. Masing-masing membawa adat, musik, dan kuliner khas yang tetap terjaga hingga kini. Di sisi lain, pengaruh Melayu kuat terasa di wilayah pesisir Deli, yang dahulu menjadi pusat Kesultanan Deli. Perpaduan keduanya menciptakan suasana kota yang unik: modern, ramai, tapi tetap kental dengan tradisi.
Saat berjalan di pusat kota, Anda bisa melihat bagaimana harmoni budaya ini hidup berdampingan. Dari megahnya Istana Maimun peninggalan Kesultanan Deli, hingga suasana upacara adat Batak yang masih sering digelar. Tidak ada jarak yang tegas, justru yang ada adalah interaksi yang membentuk wajah Medan hari ini.

(Sumber: Ilustrasi ikan arsik(Ariyani Tedjo Kompas.com)
Kalau ada satu cara terbaik mengenal Medan, jawabannya adalah lewat kuliner. Kota ini sering disebut “surga makanan” karena kekayaannya yang lahir dari perpaduan budaya. Dari Melayu, Anda bisa mencicipi nasi gurih, lontong Medan, hingga aneka kue tradisional manis dengan aroma santan dan pandan. Dari Batak, ada arsik ikan mas dengan bumbu Andaliman yang unik, hingga saksang dan naniura yang sarat rempah.
Di pasar tradisional hingga pusat kuliner modern, cita rasa Melayu dan Batak berjumpa dengan pengaruh India dan Tionghoa. Hasilnya adalah kekayaan rasa yang sulit ditandingi. Tidak heran banyak wisatawan datang ke Medan hanya untuk wisata kuliner, menjelajah dari warung sederhana hingga restoran legendaris.

(Sumber:Pementasan Tari Tortor di depan Rumah Adat Batak(Shutterstock/Raditya)
Selain kuliner, kekayaan budaya Medan juga tercermin dari seni musik dan bahasa. Gondang Batak dengan ritme enerjik sering dimainkan pada pesta adat, sementara musik Melayu menghadirkan nuansa lembut dan syair penuh makna. Bahasa sehari-hari masyarakat Medan pun jadi unik—campuran Batak yang lugas dengan intonasi Melayu yang halus, menciptakan dialek khas yang mudah dikenali.
Tradisi kedua budaya juga tetap hidup. Upacara adat Batak dengan ulos, tarian tortor, dan prosesi yang penuh simbol, berdiri berdampingan dengan tradisi Melayu yang sarat tata krama, pantun, dan busana adat berwarna cerah. Semua bisa Anda saksikan saat menghadiri perayaan lokal, atau sekadar berjalan di kawasan pemukiman tradisional.

(Sumber: Foto Kota Medan/portal.medan.go.id)
Keragaman ini membuat Medan terasa hangat dan inklusif. Di satu jalan, Anda bisa menemukan masjid berarsitektur Melayu berdiri dekat dengan gereja tua Batak, kuil Hindu, dan vihara Tionghoa. Semua hidup berdampingan, menciptakan harmoni yang menjadi ciri khas kota ini.
Untuk menikmati kekayaan budaya Medan, tentu Anda membutuhkan akomodasi yang strategis dan nyaman. OYO hadir dengan berbagai pilihan hotel di Medan, mulai dari yang dekat pusat kuliner Jalan Semarang hingga yang tak jauh dari ikon wisata Istana Maimun.
Menginap di OYO membuat perjalanan Anda lebih praktis—kamar bersih, fasilitas modern, harga ramah di kantong, dan lokasi yang memudahkan menjelajah kota. Jadi, setelah puas mencicipi lontong Medan di pagi hari atau mendengar musik gondang di malam hari, Anda bisa beristirahat nyaman tanpa khawatir soal jarak.
Dancenter Beda Arga Near Rs Royal Prima Ayahanda di Medan Petisah menawarkan akomodasi nyaman dengan rating tinggi 4,9 dari 152 ulasan. Properti ini dilengkapi fasilitas seperti AC, TV, dapur, resepsionis, dan keamanan, menjadikannya pilihan tepat untuk perjalanan singkat maupun lebih lama.

(Foto Kamar Hotel Dancenter Beda Arga)
Hotel O Medan Near Gajah Mada formerly Hotel Labuhan Raya adalah akomodasi hemat dengan fasilitas lengkap di pusat Medan. Hotel ini hanya 2 km dari Sun Plaza dan 3 km dari Merdeka Walk, serta dekat dengan destinasi populer seperti Istana Maimun dan Medan Mall. Dengan rating 4,8 dari tamu, properti ini menawarkan kamar ber-AC, TV, mini fridge, dan tempat tidur nyaman. Tersedia beberapa pilihan kamar mulai dari Deluxe Single hingga Suite Double dengan harga terjangkau.

(Foto kamar Hotel O Medan Near Gajah Mada)
Hotel O Medan City Near Sun Plaza Formerly Residence Anugrah adalah hotel budget dengan fasilitas modern di jantung Medan. Berlokasi hanya 2 km dari Sun Plaza dan 3 km dari Merdeka Walk, hotel ini menawarkan akses mudah ke Istana Maimun, Masjid Raya Al-Mashun, serta pusat perbelanjaan. Kamar dilengkapi AC, TV, WiFi gratis, serta fasilitas teh/kopi. Dengan rating 4.7 dari ratusan tamu, properti ini populer berkat kebersihan, pelayanan ramah, dan harga terjangkau

(Foto kamar Hotel O Medan City)
Ayo jelajahi kota Medan dan puaskan rasa ingin tahu kamu bersama OYO. Proses booking hotel jadi cepat dan praktis lewat aplikasi OYO. Kamu bisa menemukan hotel murah terdekat, membandingkan harga, dan memilih sesuai kebutuhan serta lokasi aktivitasmu. Mulai rencanakan liburanmu sekarang dengan memesan penginapan murah atau hotel terdekat dari lokasi kamu lewat aplikasi OYO. Dari hotel murah di seluruh Indonesia hingga resort mewah, semua ada di satu aplikasi praktis. Download aplikasinya sekarang, dan wujudkan petualangan tak terlupakan!
Please go back to portrait mode for the best experience
Comments are closed here.