Jelajah Kota

Menelusuri Kota Tertua di Indonesia: Palembang dan Pesona Budayanya

Apa yang terlintas ketika kamu mendengar kata “Palembang”? Lebih dari sekedar Pempek dan Sungai Musi, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini menyimpan pesona yang mendalam. Di tengah sorotan destinasi wisata mainstream di Indonesia, Palembang mungkin tak langsung muncul di daftar teratas. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya, Palembang berdiri tenang dengan daya tarik yang tak kalah dalam; sejarah ribuan tahun, budaya yang berlapis, hingga kuliner yang melekat. Dari kejayaan maritim Kerajaan Sriwijaya hingga kisah romantis Pulau Kemaro, Palembang bukan sekadar tempat persinggahan, melainkan ruang penuh cerita yang hidup di setiap sudutnya. 

Kota Tertua yang Masih Terus Berkembang

Bayangkan sebuah kota yang sudah eksis sejak tahun 682 M, lebih tua dari sebagian besar kota besar di dunia. Itu Palembang. Palembang adalah kota tertua di Indonesia. Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit tahun 682 M, kota ini pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara yang membentuk jalur perdagangan internasional di abad ke-7.
Satu hal yang bikin Palembang menarik adalah identitasnya yang berlapis. Ia kota Melayu, kota Islam, kota Tionghoa, kota kolonial, kota kerajaan, dan kota modern dalam satu waktu. Kamu bisa merasakannya saat mampir ke Masjid Cheng Ho yang memadukan gaya Tionghoa, Arab, dan lokal, atau saat masuk ke Kampung Kapitan dan merasa seolah mundur ke era abad 18. Tak heran kalau Palembang punya banyak julukan: Bumi Sriwijaya, Venice of the East, sampai Kota Pempek.  

Mau ke Palembang? Ini Tempat-Tempat Wisata yang Nggak Boleh Dilewatkan

  1. Sungai Musi & Jembatan Ampera
    Sungai Musi adalah nadi kota ini, membelah Palembang menjadi dua: Seberang Ilir dan Seberang Ulu dan menyatukannya lewat jembatan megah bernama Ampera. Senja hari adalah waktu terbaik untuk naik kapal wisata menyusuri sungai, lihat matahari turun di balik Jembatan Ampera, dan melihat “wajah asli” Palembang: dari kehidupan rumah-rumah rakit, suara masjid yang menggema dari kejauhan, sampai cahaya lampu yang memantul tenang di permukaan air saat malam tiba.

    Suasana di Jembatan Ampera, Palembang (Source: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

  2. Benteng Kuto Besak
    Tepat di tepi Sungai Musi, berdiri kokoh Benteng Kuto Besak, merupakan sisa kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam. Benteng ini bukan cuma bangunan tua, tapi saksi bisu perjuangan, pengaruh kolonial, dan kejayaan masa lalu.

    Gerbang masuk Benteng Kuto Besak (Source: Tripadvisor/Sisca Veronica)

  3. Pulau Kemaro
    Pulau kecil di tengah Sungai Musi ini punya kelenteng megah dan kisah cinta legendaris antara Tan Bun An dan Siti Fatimah. Banyak yang menyebutnya “kisah Romeo dan Juliet-nya Palembang.” Selain tempatnya tenang dan spiritual, kamu akan melihat bagaimana harmoni budaya Tionghoa dan lokal terjaga erat di sini.

    Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro (Source: KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)

  4. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I & Masjid Cheng Ho
    Masjid Agung sudah berdiri sejak abad ke-18 dan jadi salah satu landmark religi utama kota. Dari bentuk atapnya yang menyerupai pagoda hingga lokasi strategisnya di pusat kota, masjid ini adalah simbol akulturasi dan keteguhan.
    Masjid Cheng Ho, di sisi lain, membawa sentuhan arsitektur Tionghoa-Arab yang unik dan elegan. Keduanya bukan cuma tempat ibadah, tapi juga simbol toleransi dan warisan budaya. Kamu bisa melihat bagaimana Islam berkembang di wilayah yang kaya akulturasi.

    Masjid Cheng Ho Palembang, Bukti Toleransi Nusantara (Source: masjidnusantara.org)

  5. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II & Museum Balaputradewa
    Untuk kamu yang ingin menggali lebih dalam tentang Palembang, museum ini jadi titik awal terbaik. Dari artefak Sriwijaya hingga peninggalan kolonial, semuanya tersimpan rapi.

    Menelusuri Sejarah Palembang di Museum Balaputera Dewa (Source: Indonesia Kaya)

  6. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
    Ini adalah situs arkeologi yang pernah jadi pusat Kerajaan Sriwijaya. Reruntuhan, kanal-kanal kuno, dan kolam-kolam buatan masih bisa kamu lihat hari ini. Tempat ini memberi kamu rasa bahwa kamu benar-benar berdiri di bekas ibukota kekaisaran maritim yang mendunia.

    Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (Source: malanghits.pikiran-rakyat.com)

  7. Kampung Kapitan & Pasar 16 Ilir
    Kampung Kapitan adalah permukiman Tionghoa tua dengan nilai sejarah tinggi. Sedangkan Pasar 16 Ilir adalah pasar tradisional di tepi Sungai Musi yang penuh warna. Keduanya membawa kamu pada sisi lokal Palembang yang paling otentik—dari cara hidup, logat, sampai cara tawar-menawar.

    Kampung Kapitan: Jejak Pecinan Tertua di Palembang (Source: Indonesia Kaya)

Oleh-Oleh dan Kuliner Khas Palembang yang Paling Dicari

  • Pempek dan tekwan kemasan frozen – Bisa dibawa pulang dan dimasak di rumah.
  • Kemplang – Kerupuk panggang khas Palembang, gurih dan cocok buat cemilan.
  • Songket Palembang – Kain tenun emas khas yang mewah, cocok untuk hadiah atau acara formal.
  • Lempok Durian – Versi premium dari dodol durian. Legit, padat, dan tahan lama.
  • Kerajinan kayu ukir – Miniatur Jembatan Ampera atau rumah limas bisa jadi suvenir otentik.

Tempat Menginap? Tenang, OYO Banyak Pilihan

Palembang berkembang dengan memadukan masa lampau dan masa kini dengan cara yang lembut tapi kuat. Di balik lalu lintas yang riuh dan aktivitas masyarakatnya, kamu akan menemukan akulturasi budaya yang hidup di arsitektur megah yang masih berdiri gagah. 
Untuk menikmati semua pengalaman ini tanpa repot soal akomodasi, kamu bisa menginap di properti OYO yang tersebar di seluruh Palembang. Mau yang dekat Sungai Musi? Atau yang di pusat kota dekat kuliner malam? Semua ada. Fasilitasnya nyaman, harganya terjangkau, dan pastinya bikin perjalananmu lebih ringan. Cek rekomendasi properti berikut:  

Kamar Suite Double di Townhouse Oak Palembang
Fasilitas kolam renang di Townhouse Oak Ilir Timur I
Kamar Suite Family di Collection O 166 Hotel Princess
Hotel O Angkatan 45 Near Istana Gubernur Formerly Maleo Hotel, Harga Mulai Dari 90 Ribuan

Mau eksplor lebih banyak properti? Buka aplikasi OYO sekarang dan temukan hotel yang pas untuk wisata santai atau bisnis trip-mu berikutnya! 

 

OYO

Recent Posts

Shio Kuda di 2026: Energi Baru, Jalan Terus, dan Tren Wisata yang Bakal Naik Daun

Tahun 2026, diprediksi jadi tahun yang dinamis, cepat dan penuh pergerakan. Menurut astrologi Tionghia, energi…

2 days ago

Dari Spotify Wrapped sampai Gojek Spending Wrapped: Ini Destinasi Viral TikTok 2025 yang Paling Banyak Dikunjungi

Tahun 2025 adalah tahunnya rekap hidup.Spotify Wrapped merangkum lagu yang menemani hari-hari kita.Grab dan Gojek Spending Wrapped menunjukkan ke mana uang paling sering “pergi…

2 days ago

Liburan Akhir Tahun 2025: Destinasi di Indonesia yang Terlihat Seperti Dunia Studio Ghibli

Pernah lihat foto atau video dengan caption, “ini bukan AI, ini beneran di Indonesia”? Di 2025, tren Studio Ghibli AI bikin banyak orang jatuh cinta pada visual alam yang lembut, hangat, dan terasa seperti dunia animasi. Tapi semakin banyak juga yang sadar satu hal penting:  Indonesia sebenarnya sudah seperti dunia Ghibli—tanpa filter.  Liburan akhir…

6 days ago

10 Tips Traveling dengan Bayi untuk Liburan Lebih Tenang & Tidak Drama

Traveling dengan bayi itu ibarat ikut ujian praktek kesabaran—namun sangat mungkin berjalan lancar dan menyenangkan…

1 week ago

10 Kesalahan Traveling Paling Sering Dilakukan di 2025. Jangan Terulang di 2026!

Tahun 2025 adalah tahun penuh perjalanan impulsif, destinasi viral TikTok, dan kejutan harga yang bikin…

2 weeks ago

Film Indonesia Paling Viral 2025 yang Lagunya Ikut Trending Plus Destinasi Wisatanya!

Tahun 2025 menjadi salah satu tahun paling seru bagi perfilman Indonesia. Banyak film tidak hanya…

2 weeks ago